Dea Ananda

Dea Ananda
We Are Nam Famiy

Minggu, 20 September 2015

Iman Kepada Rasul Allah




TUGAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
“Iman Kepada Rasul Allah”


Disusun
O
L
E
H
Kelompok II
Bayu Julianto
Dayu Reja Saputra
Dea Ananda
Ericha Yunia Putri
XI ADP1
SMK MANAJEMEN PENERBANGAN PEKANBARU
TP 2015/2016




KATA PENGANTAR



       Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang Iman Kepada Rasul Allah ini dengan baik meskipun banyak kekurangan didalamnya. Dan juga kami berterima kasih pada Bapak Syafriyandika S.Pd.I selaku guru pendidikan Agama Islam yang telah memberikan tugas ini kepada kami.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai pengertian iman kepada rasul Allah, fungsi iman kepada Rasul Allah, tanda-tanda beriman kepada Rasul Allah, perilaku yang mencerminkan beriman kepada Rasul-Rasul Allah SWT dan mencintai Nabi Muhammad SAW.
Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di masa depan.


Pekanbaru, Agustus 2015


Penyusun












 

DAFTAR ISI


Kata pengantar............................................................................................................................. i
Daftar isi..................................................................................................................................... ii
Pengertian iman kepada Rasul Allah........................................................................................... 1
Fungsi Iman kepada Rasul Allah................................................................................................. 2
Tanda-tanda beriman kepada Rasul Allah................................................................................... 3
Perilaku yang mencerminkan beriman kepada Rasul-Rasul Allah SWT dan mencintai Nabi Muhammad SAW          6
Daftar pustaka............................................................................................................................. 7





 

Pengertian Iman Kepada Rasul Allah


                   Iman kepada Rasul Allah termasuk rukun iman yang keempat dari enam rukun yang wajib diimani oleh setiap umat Islam. Yang dimaksud iman kepada para rasul ialah meyakini dengan sepenuh hati bahwa para rasul adalah orang-orang yang telah dipilih oleh Allah swt. untuk menerima wahyu dariNya untuk disampaikan kepada seluruh umat manusia agar dijadikan pedoman hidup demi memperoleh kebahagiaan di dunia dan di akhirat. Menurut Imam Baidhawi,

                   Rasul adalah orang yang diutus Allah swt. dengan syari’at yang baru untuk menyeru manusia kepadaNya. Sedangkan nabi adalah orang yang diutus Allah swt. untuk menetapkan (menjalankan) syari’at rasul-rasul sebelumnya. Sebagai contoh bahwa nabi Musa adalah nabi sekaligus rasul. Tetapi nabi Harun hanyalah nabi, sebab ia tidak diberikan syari’at yang baru. Ia hanya melanjutkan atau membantu menyebarkan syari’at yang dibawa nabi Musa AS.

                   Iman kepada Rasul Allah merupakan rukun iman yang keempat. Karena merupakan rukun iman yang keempat, bagi setiap muslim wajib untuk mengetahui dan mengimani 25 Nabi dan Rasul tersebut. Nabi adalah manusia terpilih untuk menerima wahyu dari Allah. Lalu apa perbedaan Nabi dan Rasul? Nabi menerima wahyu untuk dirinya sendiri, sedangkan Rasul menerima wahyu dan memiliki tugas untuk menyampaikannya pada seluruh umat di dunia.

 

Fungsi Iman kepada Rasul Allah Swt

            Iman kepada Rasul Allah swt. Mengandung empat unsur yang merupakan tanda-tanda penghayatan terhadap fungsi iman kepada Rasul-rasul Allah swt, yaitu:
1.      Mengimani bahwa risalah mereka benar-benar dari Allah swt. Barang siapa yang mengingkari mereka walaupun hanya salah seorang Rasul, maka dianggap kafir.
Firman Allah dalam Qs:Asy-Syura:105.”Kaum Nuh telah mendustakan para Rasul.”(Qs: Asy-syura:105).
2.      Mengimani Rasul yang telah kita kenal maupun yang tidak kenal namanya.
Firman Allah dalam Qs:Al-mu-min:78.” Dan sesungguhnya telah Kami utus beberapa orang rasul sebelum kamu, di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antara mereka ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu.”(Qs: Al-mu-min:78).
3.      Membenarkan berita-berita yang bersumber dari wahyu Allah swt.
4.      Mengamalkan syariat-syariat mereka yang diutus Allah swt, kepada kita
Firman Allah dalam Qs:An-nissa:65.”Maka demi Tuhan, mereka pada hakikatnya tidak beriman hingga mereka menjadikan kamu hakim terhadap perkatra yang meeka  perselisihakan, kemudian mereka tidak merasa dalam hati mereka suatu keberatan terhadapm putusan yang kamu berikan dan meeka menerima dengan sepenuhnya .”(Qs:An-nisa:65).

 

Tanda-Tanda Beriman Kepada Rasul Allah


Diantara tanda – tanda orang beriman kepada rasul-rasul Allah adalah sebagai berikut:

1. Teguh Keimanannya Kepada Allah SWT
Ketaatan kepada rasul adalah bukti keimanan kepada Allah swt. Banyak ayat-ayat Al-Qur’an yang menyuruh kita untuk taat kepada Allah swt, disertai ketaatan pada para rasul-NYA, antara lain dalam surah An Nisa: 59, Ali Imran: 32, Muhammad: 33. 


2. Meyakini Kebenaran Yang Dibawa Para Rasul
Kebenaran yang dibawa rasul tidak lain adalah wahyu Allah baik yang berupa Al-Qur’an maupun hadis-hadisnya. Seseorang akan bisa meyakini kebenaran wahyu Allah, jika terlebih dahulu ia beriman kepada rasul Allah sebagai pembawa wahyu. Mustahil ada orang langsung bisa menerima suatu kebenaran yang dibawa oleh orang lain, apabila ia tidak yakin pada si pembawa. 


Allah menjelaskan dalam surah Al-Baqarah: 285 yang artinya sebagai berikut :
“Rasul telah beriman kepada Al-Qur’an yang diturunkan kepadanya dari Tuhannya, demikian pula orang-orang yang beriman. Semuanya beriman jepada Allah, malikat-malaikat-NYA, kitab-kitab-NYA, dan rasul-rasul-NYA.” (QS Al-Baqarah:285). 


3. Tidak Membeda-Bedakan Antara Rasul Yang Satu Dengan Yang Lain
Seorang mukmin dituntut untuk meyakini kepada semua rasul yang pernah diutus oleh Allah swt, seperti yang telah digambarkan Allah swt dalam surah Al-Baqarah: 285 



“…kami tidak membeda-bedakan antara seorangpun(dengan yang lain) dari rasul-rasul-NYA.”Dan mereka mengatakan:”kami dengar dan kami taat.”(Mereka berdo’a):”Ampunilah kami ya Tuhan kami, dan kepada Engkaulahtempat kami kembali.”(QS.Al-aqarah:285). 


4. Menjadikan Para Rasul Sebagai Uswatun Hasanah
Sebelum menerima wahyu dari Allah swt rasul adalah orang-orang yang terpandang di lingkungan umatnya, sehingga selalu menjadi acuan perilaku bagi orang-orang di lingkungannya. Setelah menerima wahyu, keteladanan mereka tidak diragukan lagi, karena mereka selalu mendapat bimbingan dari Allah swt. 

Dalam surah Al-Ahzab: 21 Allah swt menegaskan “sungguh pada diri Rasulullah terdapat suri yauladan yang baik bagi kamu.”(QS. Al-Ahzab:21)


5. Meyakini Rasul-Rasul Allah SWT Sebagai Rahmat Bagi Alam Semesta
Setiap rasul yang diutus Allah swt. Pasti membawa rahmat bagi umatnya. Artinya kedatangan rasul dengan membawa wahyu Allah adalah bukti kasih sayang (rahmat) Allah terhadap manusia. 

Di dalam Al-Qur’an dikatakan bahwa : ”Dan tidaklah Kami mengutus kamu (Muhammad) melainkan untuk menjadi rahmat bagi seluruh alam semesta.”(QS.Al-Anbiya:107)


6. Meyakini Nabi Muhammad saw SeBagai Nabi dan Rasul Terakhir
Nabi Muhammad saw adalah nabi dan rasul terakhir yang diutus Allah swt ke muka bumi ini, didasarkan kepada dalil-dalil naqli sbg berikut : 

a. QS. Al-Ahzab: 40 yang artinya: ”Muhammad itu sekali-kali bukanlah bapak dari seorang laki-laki diantara kamu, tetapi dia adalah rasulullah dan penutup para nabi. Dan adalah Allah mengetahui terhadap segala sesuatu.(QS. Al-Ahzab:40).
Dalam ayat ini Allah menyatakan secara jelas bahwa Muhammad adalah khatamannabiyin (penutup para nabi). 

b. Dalam hadis Mutawatir yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad bin Hambal dari Anas bin Malik sbg berikut:
“Sesungguhnya risalah kenabian itu telah habis. Maka tidak ada nabi dan rasul sesudahku”.(HR.Ahmad bin Hambal) 

c. Dalam hadits shahih riwayat Imam Bukhari, Ahmad Ibnu Hibban dari Abi Hurairah sbg berikut: 
“Sesungguhnya perumpamaan diriku dengan nabi-nabi sebelumku adalah sama dengan seseorang yang membuat sebuah rumah; diperindah dan diperbagusnya (serta diselesaikan segala sesuatunya) kecuali tempat (yang dipersiapkan) untuk sebuah batu bata di sudut rumah itu. Orang-orang yang mengelilingi rumah itu mengaguminya, tetapi bertanya :”Mengapa engkau belum memasang batu bata itu?” Nabipun berkata :” Sayalah batu bata (terakhir) sebagai penyempurna itu, dan sayalah penutup para nabi.” (HR. Bukhari) 

d. Dalam hadis Shahih Bukhari Muslim dari Abi Hurairah r.a. dinyatakan sbg berikut :
“Tidak akan terjadi kiamat kecuali akan keluar (muncul) tukang-tukang bohong (para penipu) kira-kira 30 orang. Semuanya mengaku dirinya sebagai rasul Allah.”(HR. Bukhari dan Muslim dari Abi Hurairah). 

e. Al-Maidah ayat 3 yang artinya :
“Pada hari ini Ku sempurnakan untuk kamu agama kamu , dan telah Ku cukupkan nikmatKu, dan telah Ku ridhai Islam menjadi agama buat kamu.” 

Ayat diatas adalah wahyu Allah swt. yang terakhir diturunkan kepada nabi Muhammad saw. Dalam wahyu-NYA telah sempurna. Artinya tidak perlu lagi ada tambahan atau pengurangan yang menggambarkan ketidaksempurnaannya.

7. Mencintai Nabi Muhammad saw.
Renungkan firman Allah swt dalam QS. At-Taubah:24 yang artinya sbg berikut : 

“Katakanlah, jika bapak-bapak, anak-anak, saudara-saudara, isteri-isteri dan kaum keluarga kalian ; juga harta kekayaan yang kalian khawatirkan keruginnya, dan rumah-rumah tempat tinggal yang kalian sukai adalah lebihg kalian cintai daripada Allah dan rasulNYA, maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusan (azab)-NYA.”Allah tidak memberikan petunjuk kepada orang-orang fasiq.”(QS.At-Taubah:24)

 

Perilaku Yang Mencerminkan Beriman Kepada Rasul-Rasul Allah SWT dan Mencintai Nabi Muhammad SAW Dalam Kehidupan

Keimanan kepada Rasul-Rasul Allah SWT harus dapat diwujudkan secara nyata dalam kehidupan sehari-hari. Adapun perilaku yang mencerminkan keimanan kepada Rasul-Rasul Allah SWT dan kecintaan kepada Nabi Muhammad SAW, antara lain sebagai berikut.
  1. Membiasakan diri berlaku jujur terhadap siapapun, sebagaimana sikap jujur para Rasul. Jujur dalam ucapan berarti mengatakan sebagaimana mestinya, tidak menambah dan tidak pula mengurangi. Jujur dalam perbuatan berarti berbuat secara adil sebagaimana mestinya, tidak mengurangi hak siapapun
  2. Berusaha untuk dapat menyampaikan amanah kepada yang berhak menerimanya. Orang yang diberi amanah pada hakikatnya sedang diuji dengan amanah tersebut. Apakah ia berhasil menjaganya atau tidak? Orang yang meneladani sifat wajib Rasul pasti menjaga amanah secara baik. Ia sekali-kali tidak berkhianat
  3. Memiliki etos kerja yang baik, melaksanakan tugas yang dipikulkan pada dirinya, dan sesuai kemampuan yang dimiliki secara maksimal
  4. Berusaha untuk memiliki kepekaan dalam menghadapi persoalan sehingga dapat mengatasi secara tepat, baik, dan sesuai pertimbangan akal sehat
  5. Sebagai seorang muslimin dan muslimat, kita wajib memiliki akhlak karimah sebagaimana Rasulullah SAW, antara lain taat beribadah kepada Allah SWT,, berbakti kepada kedua orangtua, berbuat bauk kepada sesama manusia, hormat kepada yang lebih tua, dan dayang kepada yang lebih muda


DAFTAR PUSTAKA



Prosedur surat masuk sistem kartu kendali

 Prosedur surat masuk sistem kartu kendali

A. Prosedur surat masuk penting sistem kartu kendali
Berikut ini akan dijelaskan prosedur penanganan surat masuk penting menggunakan kartu kendali.

1. Penerimaan surat
Sebelumnya telah dibuat ketentuan atau peraturan di tiap instansi bahwa semua surat masuk dan keluar diterima melalui satu pintu, yaitu unit kearsipan. Hal ini akan lebih memudahkan untuk kontrol dan pengawasannya. Dalam pelaksanaannya, kalau suatu unit kerja memerlukan kecepatan dalam memproses surat keluar tersendiri sampai dengan penyampaiannya ke instansi lain dilaksanakan sendiri. Hal ini dapat dilakukan, asalkan dua kartu kendali diserahkan kepada unit kearsipan, sehingga unit kearsipan selalu mengetahui pula apa yang telah dilaksanakan.

Tugas penerima surat (juru terima surat) adalah sebagai berikut.
  • Menerima surat masuk dari instansi lain dan menandatangani surat pengantarnya, serta membubuhi cap tanggal pada sampul surat.
  • Menyortir surat masuk tersebut berdasarkan tanda yang terdapat pada sampul antara lain surat kilat, surat segera, surat pribadi, surat salah alamat, dan surat rahasia.
  • Menyerahkan surat tersebut ke pencatat surat.
  • Menerima surat keluar dari instansi sendiri untuk dikirimkan melalui pos atau kurir.
2. Pencatatan surat
Surat-surat yang diterima oleh pencatat dinilai menjadi tiga kategori, yaitu surat penting, biasa, atau rahasia. Kegiatan ini memerlukan pemikiran yang tajam, mengerti segala persoalan dalam lingkungan instansinya, dan harus teliti.

Untuk surat yang penting, maka dicatat menggunakan kartu kendali rangkap tiga. Untuk surat yang biasa menggunakan lembar pengantar surat biasa. Surat rahasia menggunakan lembar pengantar surat rahasia.

Tugas mencatat surat bukanlah tugas yang mudah, sebab petugas pencatat harus dapat benar-benar menentukan indeks dan kode secara tepat. Kalau petugas pencatat tersebut sukar menentukan indeks dan kode, sebaiknya dikosongkan dulu dan diserahkan kepada pengarah (atasan) untuk mengisi kolom tersebut. Kalau memang diperlukan kecepatan dan volume surat penting banyak sekali, maka pencatatan kartu kendali dapat dilakukan oleh heberapa petugas lain yang juga telah terlatih.

Tugas pencatat surat (juru catat surat) adalah sebagai berikut.
  • Mencatat surat penting menggunakan kartu kendali, surat biasa dengan lembar pengantar surat biasa, surat rahasia menggunakan lembar pengantar surat rahasia.
  • Menentukan kode klasifikasi dan indeks surat, serta unit pengolah pada kartu kendali.
  • Mengambil kartu kendali I sebagai pengganti buku agenda, kemudian KK I diserahkan ke penata arsip.
  • Menyatukan kartu kendali II dan III serta surat dengan penjepit kertas, dan mengarahkannya ke pengarah surat.
Berikut contoh kartu kendali
Indeks         : Sejahtera, PT
Tgl                      :  05 November 2012
No. Urut             :  1             M/K : M

Kode  : Se

Isi Ringkas :  Pesanan barang
                       10 Unit Komputer Merek Toshiba
                       10 Unit Laptop Merek Toshiba

Lampiran   : 1 Lembar
Tgl. Surat        :  03 November 2012
No. Surat : 13/A/XI/12

Dari            :  PT Sejahtera, Jl. Raya Cempaka Putih No 123 Jakarta Pusat

Kepada      :  PT Genta Nusa Jl. Raya Pusaka Abadi No 12 Jakarta Selatan

Pengolah    :  Bagian Keuangan

Paraf   :

Catatan      :  -
kartu kendali
Kolom kartu kendali:

Indeks        : Diisi indeks surat
Kode         : Diisi kode klasifikasi menurut pola klasifikasi
Tanggal      : Diisi tanggal terima surat
No urut      : Diisi nomor surat sesuai dengan urutan kartu kendali surat masuk
M / K        : Diisi apakah surat masuk atau surat keluar
Perihal        : Diisi hal surat
Isi ringkasan: Diisi ringkasan surat
Lampiran     : Lampiran surat
Dari            : Alamat pengirim surat kalau merupakan surat masuk
Kepada      : Alamat yang dikirimi surat untuk surat keluar
Tanggal surat: Diisi tanggal surat
No surat       : Diisi nomor surat
Pengolah      : Diisi unit pengolah
Paraf            : Diisi paraf pengolah surat

3. Pengarahan atau pengendalian surat
Petugas pengarah surat adalah pimpinan pada unit kearsipan (misalnya: Kepala Tata Usaha). Tugas pengarah surat antara lain sehagai berikut.
  • Menerima surat yang telah dilampiri kartu kendali II dan III, serta memaraf KK III sebagai bukti surat sudah diterima.
  • Menentukan arah surat, kepada siapa atau ke unit mana surat diteruskan.
  • Mengisi kolom indeks, kode, dan pengolah pada kartu kendali.
  • Mengambil kartu kendali II dan disimpan disimpan di kotak kartu kendali yang berfungsi sebagai alat pengendali surat dan setelah satu tahun dijilid.
  • Meneruskan surat beserta kartu kendali III kepada unit pengolah/unit kerja.
  • Menerima Surat yang sudah selesai diproses oleh unit pengolah dan menukar KK II dengan KK III
  • Menyerahkan surat yang sudah selesai diproses ke penata arsip/arsiparis, dan menukar KK III dengan KK I.
4. Penyampaian surat ke unit pengolah
Unit pengolah terdiri dari hagian-bagian berikut.

Tata usaha unit pengolah. Tugasnya adalah sebagai berikut.
  • Menerima surat dan kartu kendali  III serta memarafnya sebagai bukti hahwa surat sudah diterima.
  • Membuat dua lembar disposisi, kemudian melampirkan surat berikut lembar disposisi 1 dan 2 serta KK III untuk disampaikan kepada pimpinan unit pengolah.
  • Menerima kembali surat, kartu kendali III dan lembar disposisi I dan II yang telah diisi oleh pimpinan unit pengolah.
  • Menyimpan kartu kendali III dan meneruskan surat berikut dengan lembar disposisi kepada pelaksana sesuai instruksi yang ada di disposisi. Surat asli dan lembar disposisi II disimpan sementara di unit pengolah, sedangkan salinan surat dan lembar disposisi I diteruskan ke pelaksana surat.
  • Menerima surat dan lembar disposisi 1 kembali dari pelaksana, jika surat tersebut sudah selesai diproses, untuk kemudian disimpan beberapa lama. Jika surat tersebut sudah menurun nilai gunanya (in-aktif), maka surat berikut kartu kendali III diserahkan kepada penata arsip dan ditukar dengan kartu kendali II, sebagai bukti hahwa surat disimpan di unit kearsipan oleh penata arsip.
Pimpinan unit pengolah. Tugasnya adalah sebagai berikut.
  • Menerima surat, kartu kendali III, dan lembar disposisi I dan II dari tata usaha unit pengolah
  • Mengisi lembar disposisi I dan II untuk menindaklanjuti surat yang masuk.
  • Menyerahkan kembali surat, kartu kendali III, dan lembar disposisi I dan II kepada tata usaha unit pengolah.
Pelaksana. Tugasnya adalah sebagai berikut.
  • Menerima surat berikut lembar disposisi I pimpinan dari tata usaha unit pengolah.
  • Melaksanakan instruksi pimpinan yang ditulis di lembar disposisi.
  • Menyerahkan surat dan lembar disposisi I kepada tata usaha unit pengolah jika surat sudah selesai diproses/ditindaklanjuti.
5. Penyimpanan atau penataan arsip
Tugas penata arsip (arsiparis) adalah sebagai berikut.
  • Menerima kartu kendali I yang telah diparaf tata usaha unit pengolah dan disimpan di kotak kartu kendali sebagai bukti bahwa surat sedang diproses di unit pengolah.
  • Menerima surat yang sudah selesai diproses oleh unit pengolah dan menukar kartu kendali 1 dengan kartu kendali 3.
  • Menyimpan surat dengan menggunakan sistem tertentu
B. Prosedur pengurusan surat masuk biasa
Dalam penanganan surat masuk yang bersifat biasa, tidak perlu dicatat dalam kartu kendali, tetapi menggunakan lembar pengantar surat biasa. Alur kerjanya juga sedikit lebih pendek jika dibandingkan dengan kartu kendali. Surat biasa tidak perlu cepat disampaikan ke unit pengolah, tetapi dapat menunggu 1 atau 2 hari sampai terkumpul agak banyak, karena pencatatan dapat dilakukan sekaligus untuk beberapa surat dalam satu lembar pengantar surat biasa. Jika menggunakan kartu kendali, satu lembar surat dicatat dalam satu lembar kartu kendali rangkap 3, tidak bisa beberapa surat dicatat sekaligus dalam satu kartu kendali. Karena bersifat biasa, penyimpanan surat tidak terlalu lama, dan cukup disimpan di unit pengolah saja, tidak perlu lagi diserahkan kepada penata arsip. Penghapusan arsipnya pun dilakukan di unit pengolah.

Langkah-langkah pengurusan surat masuk biasa adalah sebagai berikut.
  • Surat-surat masuk biasa dikumpul 1 atau 2 hari, setelah banyak baru dicatat dalam lembar pengantar surat biasa rangkap 2.
  • Setelah dicatat, maka surat-surat tersebut disampaikan ke unit pengolah bersama lembar pengantarnya.
  • Unit pengolah membubuhi paraf pada lembar pengantar. Selanjutnya lembar pengantar 1 dikembalikan kepada pencatat.
C. Prosedur pengurusan surat masuk rahasia
Dalam menangani surat masuk yang bersifat rahasia, hanya pimpinan yang boleh membaca surat, kalau pun ada yang boleh mengetahui itu pun hanya pada orang tertentu saja yang sudah ditunjuk langsung oleh pimpinan. Penyampaian surat kepada pimpinan dalam keadaan tertutup atau masih bersampul.

Langkah-langkah pengurusan surat masuk rahasia adalah sebagai berikut.
  • Surat rahasia diterima oleh penerima surat dan menyerahkan kepada pencatat surat.
  • Pencatat mencatat surat tanpa membuka sampul ke dalam lembar pengantar surat rahasia (rangkap 2) lalu menyerahkan kepada pengarah surat.
  • Pengarah surat memeriksa pengisian lembar pengantar dan meneruskan kepada pimpinan unit pengolah.
  • Pimpinan unit pengolah memberi paraf pada lembar pengantar 1 dan 2.
  • Pimpinan unit pengolah menyimpan surat dan lembar pengantar 2, lembar pengantar