TUGAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
“Iman Kepada Rasul Allah”
Disusun
O
L
E
H
Kelompok II
Bayu Julianto
Dayu Reja Saputra
Dea Ananda
Ericha Yunia Putri
XI ADP1
SMK MANAJEMEN PENERBANGAN PEKANBARU
TP 2015/2016
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah
tentang Iman Kepada Rasul Allah
ini dengan baik meskipun banyak kekurangan didalamnya. Dan juga kami berterima
kasih pada Bapak Syafriyandika S.Pd.I selaku guru pendidikan Agama Islam yang
telah memberikan tugas ini kepada kami.
Kami
sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta
pengetahuan kita mengenai pengertian iman kepada rasul Allah, fungsi iman
kepada Rasul Allah, tanda-tanda beriman kepada Rasul Allah, perilaku yang
mencerminkan beriman kepada Rasul-Rasul Allah SWT dan mencintai Nabi Muhammad
SAW.
Kami
juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan
jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan
usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat di masa yang akan datang,
mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Semoga
makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya
laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang
membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata
yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun demi
perbaikan di masa depan.
Pekanbaru,
Agustus 2015
Penyusun
DAFTAR ISI
Kata
pengantar............................................................................................................................. i
Daftar
isi..................................................................................................................................... ii
Pengertian
iman kepada Rasul Allah........................................................................................... 1
Fungsi
Iman kepada Rasul Allah................................................................................................. 2
Tanda-tanda
beriman kepada Rasul Allah................................................................................... 3
Perilaku
yang mencerminkan beriman kepada Rasul-Rasul Allah SWT dan mencintai Nabi
Muhammad SAW 6
Daftar
pustaka............................................................................................................................. 7
Pengertian Iman Kepada Rasul Allah
Iman
kepada Rasul Allah termasuk rukun iman yang keempat dari enam rukun yang wajib
diimani oleh setiap umat Islam. Yang dimaksud iman kepada para rasul ialah
meyakini dengan sepenuh hati bahwa para rasul adalah orang-orang yang telah
dipilih oleh Allah swt. untuk menerima wahyu dariNya untuk disampaikan kepada
seluruh umat manusia agar dijadikan pedoman hidup demi memperoleh kebahagiaan
di dunia dan di akhirat. Menurut Imam Baidhawi,
Rasul
adalah orang yang diutus Allah swt. dengan syari’at yang baru untuk menyeru
manusia kepadaNya. Sedangkan nabi adalah orang yang diutus Allah swt. untuk
menetapkan (menjalankan) syari’at rasul-rasul sebelumnya. Sebagai contoh bahwa
nabi Musa adalah nabi sekaligus rasul. Tetapi nabi Harun hanyalah nabi, sebab
ia tidak diberikan syari’at yang baru. Ia hanya melanjutkan atau membantu
menyebarkan syari’at yang dibawa nabi Musa AS.
Iman
kepada Rasul Allah merupakan rukun iman yang keempat. Karena merupakan rukun
iman yang keempat, bagi setiap muslim wajib untuk mengetahui dan mengimani 25
Nabi dan Rasul tersebut. Nabi adalah manusia terpilih untuk menerima wahyu dari
Allah. Lalu apa perbedaan Nabi dan Rasul? Nabi menerima wahyu untuk dirinya sendiri,
sedangkan Rasul menerima wahyu dan memiliki tugas untuk menyampaikannya pada
seluruh umat di dunia.
Fungsi Iman
kepada Rasul Allah Swt
Iman kepada Rasul Allah swt. Mengandung empat unsur
yang merupakan tanda-tanda penghayatan terhadap fungsi iman kepada Rasul-rasul
Allah swt, yaitu:
1. Mengimani
bahwa risalah mereka benar-benar dari Allah swt. Barang siapa yang mengingkari
mereka walaupun hanya salah seorang Rasul, maka dianggap kafir.
Firman Allah dalam Qs:Asy-Syura:105.”Kaum Nuh telah
mendustakan para Rasul.”(Qs: Asy-syura:105).
2. Mengimani
Rasul yang telah kita kenal maupun yang tidak kenal namanya.
Firman Allah dalam Qs:Al-mu-min:78.” Dan
sesungguhnya telah Kami utus beberapa orang rasul sebelum kamu, di antara
mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antara mereka ada (pula) yang
tidak Kami ceritakan kepadamu.”(Qs: Al-mu-min:78).
3. Membenarkan
berita-berita yang bersumber dari wahyu Allah swt.
4. Mengamalkan
syariat-syariat mereka yang diutus Allah swt, kepada kita
Firman Allah dalam Qs:An-nissa:65.”Maka demi Tuhan,
mereka pada hakikatnya tidak beriman hingga mereka menjadikan kamu hakim
terhadap perkatra yang meeka perselisihakan, kemudian mereka tidak merasa
dalam hati mereka suatu keberatan terhadapm putusan yang kamu berikan dan meeka
menerima dengan sepenuhnya .”(Qs:An-nisa:65).
Tanda-Tanda
Beriman Kepada Rasul Allah
Diantara tanda – tanda orang beriman
kepada rasul-rasul Allah adalah sebagai berikut:
1.
Teguh Keimanannya Kepada Allah SWT
Ketaatan
kepada rasul adalah bukti keimanan kepada Allah swt. Banyak ayat-ayat Al-Qur’an
yang menyuruh kita untuk taat kepada Allah swt, disertai ketaatan pada para
rasul-NYA, antara lain dalam surah An Nisa: 59, Ali Imran: 32, Muhammad:
33.
2.
Meyakini Kebenaran Yang Dibawa Para Rasul
Kebenaran
yang dibawa rasul tidak lain adalah wahyu Allah baik yang berupa Al-Qur’an
maupun hadis-hadisnya. Seseorang akan bisa meyakini kebenaran wahyu Allah, jika
terlebih dahulu ia beriman kepada rasul Allah sebagai pembawa wahyu. Mustahil
ada orang langsung bisa menerima suatu kebenaran yang dibawa oleh orang lain,
apabila ia tidak yakin pada si pembawa.
Allah
menjelaskan dalam surah Al-Baqarah: 285 yang artinya sebagai berikut :
“Rasul
telah beriman kepada Al-Qur’an yang diturunkan kepadanya dari Tuhannya,
demikian pula orang-orang yang beriman. Semuanya beriman jepada Allah,
malikat-malaikat-NYA, kitab-kitab-NYA, dan rasul-rasul-NYA.” (QS
Al-Baqarah:285).
3.
Tidak Membeda-Bedakan Antara Rasul Yang Satu Dengan Yang Lain
Seorang
mukmin dituntut untuk meyakini kepada semua rasul yang pernah diutus oleh Allah
swt, seperti yang telah digambarkan Allah swt dalam surah Al-Baqarah: 285
“…kami
tidak membeda-bedakan antara seorangpun(dengan yang lain) dari rasul-rasul-NYA.”Dan
mereka mengatakan:”kami dengar dan kami taat.”(Mereka berdo’a):”Ampunilah kami
ya Tuhan kami, dan kepada Engkaulahtempat kami
kembali.”(QS.Al-aqarah:285).
4.
Menjadikan Para Rasul Sebagai Uswatun Hasanah
Sebelum
menerima wahyu dari Allah swt rasul adalah orang-orang yang terpandang di
lingkungan umatnya, sehingga selalu menjadi acuan perilaku bagi orang-orang di
lingkungannya. Setelah menerima wahyu, keteladanan mereka tidak diragukan lagi,
karena mereka selalu mendapat bimbingan dari Allah swt.
Dalam
surah Al-Ahzab: 21 Allah swt menegaskan “sungguh pada diri Rasulullah terdapat
suri yauladan yang baik bagi kamu.”(QS. Al-Ahzab:21)
5.
Meyakini Rasul-Rasul Allah SWT Sebagai Rahmat Bagi Alam Semesta
Setiap
rasul yang diutus Allah swt. Pasti membawa rahmat bagi umatnya. Artinya
kedatangan rasul dengan membawa wahyu Allah adalah bukti kasih sayang (rahmat)
Allah terhadap manusia.
Di
dalam Al-Qur’an dikatakan bahwa : ”Dan tidaklah Kami mengutus kamu (Muhammad)
melainkan untuk menjadi rahmat bagi seluruh alam semesta.”(QS.Al-Anbiya:107)
6.
Meyakini Nabi Muhammad saw SeBagai Nabi dan Rasul Terakhir
Nabi
Muhammad saw adalah nabi dan rasul terakhir yang diutus Allah swt ke muka bumi
ini, didasarkan kepada dalil-dalil naqli sbg berikut :
a.
QS. Al-Ahzab: 40 yang artinya: ”Muhammad itu sekali-kali bukanlah bapak dari
seorang laki-laki diantara kamu, tetapi dia adalah rasulullah dan penutup para
nabi. Dan adalah Allah mengetahui terhadap segala sesuatu.(QS. Al-Ahzab:40).
Dalam
ayat ini Allah menyatakan secara jelas bahwa Muhammad adalah khatamannabiyin
(penutup para nabi).
b.
Dalam hadis Mutawatir yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad bin Hambal dari Anas
bin Malik sbg berikut:
“Sesungguhnya
risalah kenabian itu telah habis. Maka tidak ada nabi dan rasul
sesudahku”.(HR.Ahmad bin Hambal)
c.
Dalam hadits shahih riwayat Imam Bukhari, Ahmad Ibnu Hibban dari Abi Hurairah
sbg berikut:
“Sesungguhnya
perumpamaan diriku dengan nabi-nabi sebelumku adalah sama dengan seseorang yang
membuat sebuah rumah; diperindah dan diperbagusnya (serta diselesaikan segala
sesuatunya) kecuali tempat (yang dipersiapkan) untuk sebuah batu bata di sudut
rumah itu. Orang-orang yang mengelilingi rumah itu mengaguminya, tetapi
bertanya :”Mengapa engkau belum memasang batu bata itu?” Nabipun berkata :”
Sayalah batu bata (terakhir) sebagai penyempurna itu, dan sayalah penutup para
nabi.” (HR. Bukhari)
d.
Dalam hadis Shahih Bukhari Muslim dari Abi Hurairah r.a. dinyatakan sbg berikut
:
“Tidak
akan terjadi kiamat kecuali akan keluar (muncul) tukang-tukang bohong (para
penipu) kira-kira 30 orang. Semuanya mengaku dirinya sebagai rasul Allah.”(HR.
Bukhari dan Muslim dari Abi Hurairah).
e.
Al-Maidah ayat 3 yang artinya :
“Pada
hari ini Ku sempurnakan untuk kamu agama kamu , dan telah Ku cukupkan nikmatKu,
dan telah Ku ridhai Islam menjadi agama buat kamu.”
Ayat
diatas adalah wahyu Allah swt. yang terakhir diturunkan kepada nabi Muhammad
saw. Dalam wahyu-NYA telah sempurna. Artinya tidak perlu lagi ada tambahan atau
pengurangan yang menggambarkan ketidaksempurnaannya.
7.
Mencintai Nabi Muhammad saw.
Renungkan
firman Allah swt dalam QS. At-Taubah:24 yang artinya sbg berikut :
“Katakanlah,
jika bapak-bapak, anak-anak, saudara-saudara, isteri-isteri dan kaum keluarga
kalian ; juga harta kekayaan yang kalian khawatirkan keruginnya, dan
rumah-rumah tempat tinggal yang kalian sukai adalah lebihg kalian cintai
daripada Allah dan rasulNYA, maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusan
(azab)-NYA.”Allah tidak memberikan petunjuk kepada orang-orang
fasiq.”(QS.At-Taubah:24)
Perilaku Yang Mencerminkan Beriman Kepada Rasul-Rasul Allah SWT dan
Mencintai Nabi Muhammad SAW Dalam Kehidupan
Keimanan kepada Rasul-Rasul Allah
SWT harus dapat diwujudkan secara nyata dalam kehidupan sehari-hari. Adapun
perilaku yang mencerminkan keimanan kepada Rasul-Rasul Allah SWT dan kecintaan
kepada Nabi Muhammad SAW, antara lain sebagai berikut.
- Membiasakan diri berlaku jujur terhadap siapapun, sebagaimana sikap jujur para Rasul. Jujur dalam ucapan berarti mengatakan sebagaimana mestinya, tidak menambah dan tidak pula mengurangi. Jujur dalam perbuatan berarti berbuat secara adil sebagaimana mestinya, tidak mengurangi hak siapapun
- Berusaha untuk dapat menyampaikan amanah kepada yang berhak menerimanya. Orang yang diberi amanah pada hakikatnya sedang diuji dengan amanah tersebut. Apakah ia berhasil menjaganya atau tidak? Orang yang meneladani sifat wajib Rasul pasti menjaga amanah secara baik. Ia sekali-kali tidak berkhianat
- Memiliki etos kerja yang baik, melaksanakan tugas yang dipikulkan pada dirinya, dan sesuai kemampuan yang dimiliki secara maksimal
- Berusaha untuk memiliki kepekaan dalam menghadapi persoalan sehingga dapat mengatasi secara tepat, baik, dan sesuai pertimbangan akal sehat
- Sebagai seorang muslimin dan muslimat, kita wajib memiliki akhlak karimah sebagaimana Rasulullah SAW, antara lain taat beribadah kepada Allah SWT,, berbakti kepada kedua orangtua, berbuat bauk kepada sesama manusia, hormat kepada yang lebih tua, dan dayang kepada yang lebih muda
DAFTAR PUSTAKA
